Membangun Relasi Kerja

Manusia hidup tidak sendirian. Sebagai makhluk sosial pastinya manusia berhubungan dengan sesama. Idealnya relasi mulai dari tingkat keluarga, tetangga, hingga tempat pekerjaan dan lingkungan sosial yang lebih luas. Khusus di tempat kerja membangun relasi sangatlah diutamakan. Mengapa demikian? Karena dalam melakukan pekerjaan tidak mungkin hanya dilakukan sendiri saja. Ketika koordinasi dilakukan, maka salah satu syarat keberhasilannya adalah kuatnya relasi horisontal dan vertikal. Relasi secara horisontal dilakukan antara sesama karyawan. Sementara relasi vertikal antara karyawan dan atasan dan sebaliknya..

Mengapa relasi di tempat kerja dianggap penting? Dilihat dari kepentingan individu karyawan dan atasan, maka terdapat beberapa manfaat, yakni pertama, saling memahami karakter teman sejawat masing-masing; termasuk dengan atasan dan sebaliknya. Kedua, saling memahami pentingnya koordinasi pelaksanaan suatu pekerjaan yang dipimpin oleh atasan. Ketiga, meningkatkan kinerja karyawan.

Membina relasi kerja adalah bagian dari usaha membangun dan memajukan kinerja karyawan. Membina relasi kerja dapat dimulai dengan diri sendiri. Ada beberapa strategi membina relasi kerja yang dimulai dengan diri sendiri, antara lain:

1. Membina Reputasi yang Baik

Anda perlu melakukan pekerjaan sebaik mungkin setiap saatnya. Membina reputasi profesional di tempat kerja merupakan hal yang penting agar Anda dicap sebagai pekerja yang bertanggung jawab, bisa diandalkan dan antusias dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Membina reputasi yang baik, tidak hanya dilakukan terhadap atasan, namun juga terhadap customer karena customer juga merupakan rekan kerja kita.

2. Menjaga Penampilan dan Sikap

Penampilan dan sikap Anda adalah cerminan diri Anda di mata orang lain. Oleh karena itu, jika Anda ingin membangun relasi kerja yang baik dengan orang lain, mulailah dengan menjaga penampilan dan sikap Anda.

Secara individual, menjaga hubungan antarsesama sangat ditentukan beragam faktor. Yang terpenting adalah kecakapan untuk menjaga dan membawa diri dalam waktu dan tempat yang tepat dengan lingungan sekitarnya. Tujuannya adalah membangun relasi yang harmonis. Beberapa contoh perilaku yang perlu diterapkan adalah bersikap wajar dan menjaga etika pergaulan, bergaul secara sehat dalam jaringan yang sehat dan tepat dan waktu yang tepat, membangun saling pengertian, mengendalikan kehidupan diri dengan perilaku yang baik, dan pada gilirannya mampu membawa tim dan organisasi untuk sukses bersama.

“Penampilan dan sikap Anda mempengaruhi respon orang lain terhadap diri Anda” - Anonim