Chairul Tanjung Si Anak Singkong

20201021143856-chairultanjunganaksingkongvo

Chairul Tanjung, Si Anak Singkong adalah judul dari sebuah buku yang disusun oleh seorang wartawan kompas bernama Tjahja Gunawan Adiredja. Anak singkong bukan hanya sebatas judul buku bagi perjalanan hidup Chairul Tanjung. Julukan ini melekat pada dirinya sejak kecil. Teman-temannya dulu sering memanggilnya dengan julukan anak singkong sebagai sebutan lain dari anak kampung. Chairul Tanjung adalah pengusaha asli Indonesia yang lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni tahun 1962. Pria berusia 52 tahun ini dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin CT Corp yang sebelumnya bernama Para Group.

Chairul Tanjung lahir dari keluarga yang sederhana namun cukup berada. Ayahnya adalah wartawan pada era orde lama namun dipaksa untuk tutup di masa orde baru. Keadaan ini membuat orang tua Chairul Tanjung terpaksa harus menjual rumah dan berpindah tempat tinggal ke kamar losmen yang sempit juga sangat sederhana. 

Pendidikan Chairul Tanjung dimulai di bangku sebuah sekolah dasar yaitu SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975. Lulus dari SD Van Lith pada tahun 1978, Chairul Tanjung segera masuk ke SMP Van Lith, Jakarta. Kemudian, pada tahun 1981 Chairul Tanjung diterima di SMA Negeri 1 Boedi Oetomo, Jakarta. Tak patah semangat meskipun hidupnya sederhana, Chairul Tanjung melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi dengan masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Chairul Tanjung menamatkan kuliahnya pada tahun 1987. Selesai kuliah, beliau tampaknya tidak tertarik untuk bekerja sesuai dengan ilmu yang digelutinya semasa kuliah.

Dengan kemampuannya membangun jaringan dan pengalamannya dalam dunia bisnis yang sudah didapatkan sejak duduk di bangku kuliah, Chairul Tanjung membangun sebuah usaha yang arahnya ke konglomerasi. Beliau menyusun 3 bisnis inti, yakni: keuangan, properti, dan multimedia. 

Bagaimana Chairul Tanjung bisa membangun jaringan bisnis sebesar ini? Seperti kita ketahui, beliau tidak berasal dari keluarga dengan darah bisnis yang kental. Beliau juga memiliki latar belakang pendidikan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia bisnis, yaitu kedokteran gigi. Tapi, mengapa beliau begitu sukses dengan jaringan bisnisnya?

Tampaknya semua orang setuju bahwa ‘membangun suatu jaringan’ adalah hal yang sangat penting dalam ‘membangun sebuah bisnis’. Inilah yang dikatakan oleh Chairul Tanjung. 

Chairul Tanjung mempraktekannya dalam kehidupan nyata. Beliau membangun jaringan dimana-mana dengan berteman pada siapa saja dan menjalin relasi dengan perusahaan ternama maupun perusahaan kecil. Menurut Chairul Tanjung, pertemanan akan membantu proses bisnis untuk berkembang pesat. Contoh sederhananya adalah ketika kita jatuh dan bisnis kita dalam kondisi tidak bagus maka relasi bisa diandalkan.

Membangun jaringan adalah kunci sukses dari seorang Chairul Tanjung. Dengan membangun relasi yang baik di manapun, kini Chairul Tanjung bisa mendapatkan kesuksesannya dalam menjalankan bisnis yang jumlahnya tidak hanya satu atau dua.

Demikian juga dengan kita pada waktu kita sedang berjualan kita perlu membangun dan menjalin relasi baik atau mencari kawan sebanyak mungkin dengan toko. Niscaya dengan banyaknya teman toko maka produk kita juga akan semakin mudah untuk dijual.  

“The extent to which two people in a relationship can bring up and resolve issues is a critical marker of the soundness of a relationship.” -Henry Cloud

“Sejauh mana dua orang dalam suatu hubungan dapat memunculkan dan menyelesaikan masalah merupakan penanda penting dari kesehatan dari hubungan” – Henry Cloud