Kisah Si Tukang Batu (Renungan 5 - Innovation - Continous Learning)

Seperti biasanya dipagi hari Tukang Batu berangkat ke Gunung, dia mencari batu yang kemudian harus dia pecahkan. Pukulan pertama dia ayunkan palu untuk memecahkannya. Belum membuat batu itu pecah. Pukulan kedua dia ayunkan lagi, belum pecah. kemudian dia balikan batu itu, lalu pukulan ketiga dia ayunkan lagi. Juga belum pecah. Mungkin pada pukulan ke 7 , 8 atau ke sepuluh batu itu akan pecah. Pertanyaannya, apakah karena pukulan ke-7, 8 atau ke sepuluhlah yang membuat batu itu pecah? Bukan.

Pukulan pertama, kedua, dan seterusnya memberikan kontribusi positif terhadap pecahnya batu. Pukulan, bisa dilakukan ditempat yang sama, atau bisa dilakukan ditempat yang lainnya pada batu tersebut. Itulah yang membuat tukang batu berhasil memecahkan Batunya.

Learning point dari cerita ini adalah:

Sebagai seorang Sales atau Marketing, ketika Anda belum berhasil melakukan penjualan. Janganlah kecewa, karena itu mungkin baru pukulan pertama. Atau baru pertemuan perdana  Anda dengan suspect atau prospect Anda. Coba dengan pukulan kedua, atau cari cara lain. Mungkin pukulan ke sekian, anda bisa berhasil menjual. Kuncinya adalah belajarlah memukul dengan sabar dan terus menerus tidak menjadi patah semangat, seperti tukang batu tadi.

Tukang batu tidak pernah tahu, kalau pecahnya batu itu pada pukulan ke-10 misalnya. Namun jika dia patah semangat, pukulan ke -9 dia lewatkan dan mencari batu lain. Dia ayunkan kembali palunya, dan seterusnya sampai dia tidak bisa memecahkannya pula. Jadi janganlah dulu mencari batu lain seharusnya untuk dipecahkan, karena siapa tahun prospect potensial Anda sebenarnya akan membeli dari Anda, namun masalahnya bisa jadi karena dia menanti pukulan ke-10 Anda. Jika Anda tidak melakukannya, dan kemudian ada Tukang batu lain, yang datang dan memukulnya, dan ternyata pecah. Pastilah Anda orang pertama yang akan menyesalinya. (Nara sumber: http://ekonomi.kompasiana.com)

Semoga tetap semangat dengan tetap memelihara hubungan baik dengan calon pembeli (suspect), calon pembeli potensial (prospect), Pembeli (customer) dan bahkan langganan (Klien) Anda. Agar mereka tidak dipukul oleh orang lain, yang mungkin adalah saingan Anda. Seringlah melakukan pertemuan karena pertemuan itu merupakan pukulan anda selanjutnya yang akan membuat lebih dekatnya batu terpecah.

“Hidup adalah proses pembelajaran untuk perbaikan diri Teruslah belajar untuk menjadi baik lebih baik dan terbaik“ – Anonim