Komunikasi yang Efektif

Oleh : Pak Iriawan Hartana

“Komunikasi efektif adalah memahami bahwa kita semua memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda, serta menggunakan pemahaman ini sebagai panduan untuk berkomunikasi dengan orang lain” (Anthony Robbin)

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris “communication”, secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin “communicates”, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dengan komunikasi, sikap dan maksud seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lainnya. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.

Menurut Ruben dan Steward komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakatyang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini yang membuat manusia perlu berkomunikasi. Diiringi dengan semakin berkembangnya teoriteori tentang komunikasi antar pribadi, tentunya ini membawa banyak dampak dalam kehidupan berkomunikasi padamasyarakat belakangan ini. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan kesimbangan jiwa. Komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

Proses komunikasi terjadi antar pribadi; berlangsung antara dua orang atau melibatkan beberapa orang dalam waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Waktu dalam berkomunikasi, baik itu jumlah maupun inetnsitas dapat membentuk sebuah hubungan yang dikenal dengan relationship. Dalam kamus Inggris-Indonesia disebutkan bahwa relationship adalah hubungan atau pertalian. Relationship dapat diartikan sebagai sebuah jalinan hubungan atau interaksi antara dua orang atau lebih disadari dan melibatkan persepsi yangmereka miliki satu sama lain.

Beberapa asumsi mengenai relationship dalam komunikasi antarpersonal, yaitu:

  1. Jalinan hubungan senantiasa terkait dengan komunikasi dan tidak mungkin dapat dipisahkan.
  2. Sifat jalinan hubungan ditentukan oleh komunikasi yang berlangsung diantara individu partisipan.
  3. Jalinan hubungan biasanya didefinisikan lebih bersifat implisit dan kurang bersifat eksplisit.
  4. Jalinan hubungan berkembang seiring dengan waktu melalui proses negosiasi diantara partisipan.
  5. Jalinan hubungan bersifat dinamis.

Komunikasi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat mempengaruhi atau membujuk orang lain. Kita dapat menggunakan kelima alat indra untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Komunikasi dapat dilakukan melalui tatap muka dan menggunakan berbagai macam komunikasi tatap muka membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggih.

Komunikasi Efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif-interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang, resah dan tidak enak.

Beberapa saran untuk mempertahankan sebuah hubungan agar tetap terjaga dengan baik:

  1. Bersikap ramah; dalam sebuah hubungan antarpersonal seseorang harus bersikap ramah, sopan dan menyenangkan agar selalu muncul rasa nyaman dalam menjalani hubungan. Sikap arogan, egois, dan temperamen harus sebisa mungkin dihindari karena itu dapat membuat orang dalam hubungan itu menjadi tidak nyaman dan mungkin merasa terganggu.
  2. Komunikasi sesering mungkin; komunikasi yang baik sangatpenting dalam mempertahankan
    keharmonisan dalam sebuah hubungan. Komunikasi sebaiknya dilakukan sesering mungkin walaupun itu dalam bentuk yang sederhana, seperti menanyakan kabar atau kesibukan yang sedang dilakukan. Hal ini merupakan sebuah cara untuk mempertahankan kontak. Berbicara tentang kejujuran, keterbukaan dan berbagai perasaan serta merespon konflik dengan baik juga termasuk dalam komunikasi mempertahankan hubungan.
  3. Sikap terbuka; sikap ini sangat diperlukan untuk memastikan tidakada hal-hal yang ditutup-tutupi dalam hubungan itu. Hal yang ditutupi dapat memicu sebuah konflik kedepannya. Apabila ada hal yang mengganjal sebaiknya dibicarakan secara baik-baik, baikitu dengan berdiskusi maupun menjadi pendengar yang baik. Sikap terbuka ini dapat dilakukan dengan menceritakan apa yang sedang dirasakan, menjadi pendengar yang baik, member masukan yang sesuai atau bisa juga dengan berempati terhadap lawan bicara kita.
  4. Memberi jaminan; jaminan dalam sebuah hubungan sangat diperlukan. Misalnya saja menjamin saat orangyang berhubungan dengan kita akan bercerita tentang apapun kita pasti akan menjaga kerahasiaannya. Jaminan yang diberikan bisa juga dalam bentuk pemberian rasa nyaman dan aman.
  5. Aktivitas bersama; melakukan aktivitas bersama dapat mempererat sebuah hubungan. Misalnya saja belanja, jalan-jalan atau hanya sekedar makan bersama. Kalaupun tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan bersama, mendengarkan cerita tentang kegiatan seseorang juga bisa menjadi alternatif lain.
  6. Berpikiran positif; hubungan antarpersonal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan hubungan lain.
    Untuk mendapatkan hubungan yang harmonis maka orang yang terlibat di dalamnya harus senantiasamencoba membuat interaksi yang menyenangkan dan berfikiran positif. Usahakan jangan membuat berita atau berperilaku yang berpotensi menimbulkan isu dan argumen negatif.
  7. Meningkatkan kemampuan diri; terus-menerus memperbaiki diridengan tujuan untuk membuat orang yang berhubungan dengan kita merasa nyaman adalah tindakan yang sangat diperlukan dalam menjalin sebuah hubungan. Misalnya saja berpenampilan menarik dan enak dilihat.